Rabu, 11 Mei 2011

PostHeaderIcon Menilik lebih jauh tentang Hallows

Diceritakan dalam dongeng dongen anak anak penyihir tentang kematian. Bahwa pernah terjadi kematian ditaklukkan oleh 3 bersaudara. Alkisah, kematian menantang tempur 3 bersaudara ini saat ingin menyebrangi jembatan kematian. Kematian kalah. Untuk itu dia memberikan masing masing 3 bersaudara 1 permintaan yang akan dikabulkannya. Si Sulung meminta tongkat sihir yang tidak terkalahkan, atau dikenal dengan tongkat sihir Elder. Namun seiring dengan waktu, si Sulung yang sombong kerap membangga-banggakan tongkat sihir Elder yang dimilikinya. Sehingga sewaktu dia tidur, dia justru dibunuh oleh musuhnya. Dan tongkat sihir Elder gentayangan terus sepanjang sejarah terus, berpindah tangan dari satu penyihir ke penyihir lain. Kematian memenangkan perang yang sebenarnya dengan si Sulung. Kelak, tongkat Elder sampai ke tangan Dumbledore saat mengalahkan Gellert Grindelwald, musuh sekaligus teman akrabnya semasa remaja. Kemudian si Tengah, meminta sesuatu yang bisa membangkitkan orang mati. Maka Kematian memberikan kepadanya Batu Kebangkitan. Si Tengah yang kerap bersedih karena ditinggal mati kekasihnya seketika senang karena kekasihnya bangkit dari kematian. Namun kekasihnya yang bangkit tidak benar benar bangkit sebagai manusia. Tapi tetap saja kematian yang bangkit. Karena kecewa dan stress, akhirnya si Tengah bunuh diri, dan sekali lagi Kematian memenangkan perang yang sebenarnya. Batu Kebangkitan ini akhirnya ditemukan Dumbledore pada cincin Gaunt yang dijadikan Horcrux oleh Lord Voldermord setelah membunuh pamannya sendiri Morfin Gaunt. Horcrux inilah yang menyebabkan tangan kiri Dumbledore mati. Kesenangan dan kegembiraan Dumbledore menyadari 2 Hallow ada di tangannya (tongkat Elder dan Batu Kebangkitan) membuatnya lupa bahwa yang disematkannya ke jarinya adalah sihir paling hitam yang pernah ada, horcrux Lord Voldermord itu sendiri. Batu ini di Film 2 ternyata disematkan Dumbledore pada Golden Snicth yang diwariskan Dumbledore kepada Harry di film 1. Dimana di Golden Snicth itu tertulis, “aku membuka pada penutup” Ternyata artinya bahwa Golden Snicth tersebut hanya akan terbuka pada saat Harry segera mati. Kemudian si Bungsu memintah sesuatu yang bisa membuatnya tidak terlihat, tidak bisa diketahui keberadaannya dan membuatnya menghilang. Maka Kematian memberikan padanya Jubah Gaib. Dengan Jubah Gaib ini si Bungsu selamat sepanjang usianya. Jubah Gaib ini diwariskan dari ayah ke anak laki-lakinya, sampai kemudian ternyata Jubah Gaib yang dimiliki Harry Potter adalah Hallow itu sendiri. Itu mengapa Jubah Gaib Harry ada di tangan Dumbledore saat James dan Lily Potter tewas dikutuk Voldemord. Dumbledore juga orang yang terobsesi pada penaklukan kematian itu sendiri. Dia sangat tertarik, sewaktu mengetahui James Potter (bapaknya si Harry) punya jubah gaib yang dicurigainya sebagai salah satu Hallows. Nah, anggap saja Hallows adalah penakluk kematian menurut sihir putih. Sementara dalam sihir hitam, Lord Voldemord lebih tertarik pada Horcrux.

0 komentar: